ClixSense

Tuesday, May 28, 2013

Dasar Jaringan Bandwith



Bandwidth
Bandwidth di definisikan sebagai jumlah informasi yang bisa di distribusikan melalui sebuah jaringan pada suatu waktu tertentu. Bandwidth mempunyai batasan-batasan tertentu, batasan tersebut adalah hukum fisika dan teknologi yang digunakan untuk menempatkan informasi di dalam suatu media. Secara digital, unit paling kecil dari bandwidth adalah bits per second (bps), jadi apabila kita membicarakan mengenai besaran suatu bandwidth, berarti berapa bit informasi yang bisa di pindahkan dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Satuan yang lebih besar dari bps adalah kilobits per second atau kbps ( 1 kbps = 1000 bps = 103 bps), megabits per second atau Mbps (1 Mbps = 1.000.000 bps = 106 bps), gigabits per second atau Gbps ( 1 Gbps = 1.000.000.000 bps = 109 bps) dan terabits per second atau Tbps ( 1Tbps = 1.000.000.000.000 bps = 1012 bps).
Salah satu istilah yang dikenal dalam komunikasi data, adalah throughput atau ukuran bandwidth secara nyata, pada suatu waktu tertentu, menggunakan rute jaringan dan data yang tertentu pula. Pada kenyatannya, throughput biasanya memang lebih rendah dibandingkan dengan bandwidth maksimal yang mungkin dari medium yang sedang digunakan, penyebabnya antara lain adalah :
- peralatan jaringan yang digunakan
- tipe data yang sedang di transfer
- topologi jaringan
- jumlah pengguna jaringan
- pengguna komputer
- server
- listrik
Untuk mengukur suatu waktu transfer suatu file, maka bisa digunakan sautu rumus sebagai berikut (typical download ) :
T = S / P
Dimana :
T = Waktu yang digunakan untuk melakukan transfer suatu file (dalam satuan detik)
S = Ukuran file dalam bit
P = Throughput aktual pada waktu transfer file (diukur dalam bit per second )
Yang perlu diperhatikan dalam perhitungan kecepatan transfer file diatas adalah bahwa hasil yang di dapat adalah hanya estimasi saja, masih ada faktor lain yang tidak diperhitungakan dalam perhitungan diatas, seperti penambahan data pada waktu terjadi encapsulation (pengemasan paket data sebelum di kirim ke alamat tujuan ). Bisa dikatakan pula bahwa hasil dari perhitungan diatas adalah waktu terbaik yang bisa di peroleh dalam pengiriman suatu file pada suatu waktu tertentu. Jika perhitungan bandwidth menggunakan ukuran megabits per second (Mbps), maka file yang di transfer juga harus menggunakan ukuran megabits (Mb) dan bukan mega bytes (MB).
Untuk melakukan perhitungan dengan perhitungan waktu yang terbaik, bisa menggunakan rumus seperti dibawah ini :
T = S / BW
Dimana :
T = Waktu yang digunakan untuk melakukan transfer suatu file (dalam satuan detik)
S = Ukuran file dalam bit
BW = Bandwidth maksimum “paling lambat”, secara theori diantara host pengirim dan penerima (ukurannya dalam bits per second)
Availability level yang biasa digunakan untuk mengukur suatu ketersediaan bandwidth biasanya seperti dibawah ini :
Prosentase Uptime
Nilai
Downtime dalam satu bulan
99.9999
6
0.043 menit
99.999
5
0.43 menit
99.99
4
4.30 menit
99.9
3
43 menit
99
2
7.2 jam
Downtime, atau waktu putus koneksi yang diijinkan, bisa dirumuskan dalam rumus seperti berikut ini :
Availability = MTBF / (MTBF + MTTR)
Dimana :
MTBF = waktu terjadinya kerusakan sehingga mengakibatkan putusnya koneksi, MTTR = adalah waktu yang digunakan untuk memperbaikinya.

No comments:

Post a Comment